ads

loading...

Wednesday, January 11, 2012

KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA PADA MASYARAKAT MODERN


BAB I
PENDAHULUAN

 
  1. LATAR BELAKANG
    Seiring dengan perkembangan zaman, kehidupan social budaya pada masyarakat juga mengalami perubahan. Perubahan kehidupan social budaya pada masyarakat disebabkan adanya modernisasi dalam segala hal baik dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Cara hidup yang dahulunya tradisional perlahan demi perlahan kini telah tersentuk modernisasi. Akan tetapi terdapat juga masyarakat yang masih tertutup dalam artian selektif tidak sembarangan menerima modernisasi, dengan alasan untuk menjaga warisan dari nenek moyang mereka. Peter L. Berger dalam Evers (1988), menggambarkan dengan jelas perbedaan antara masyarakat kuno dan masyarakat modern. Dikatakan, bahwa masyarakat kuno (sering dinamakan masyarakat dengan kebudayaan sederhana) bersifat terintegrasi tinggi dan tetap bersatu (istilah lain adalah homogen) dalam keteraturan agama. Karena masih sederhananya alat-alat transport dan komunikasi maka hubungan antar masyarakat tradisional itu terbatas. Sebaliknya menurut Berger masyarakat modern mengalami proses segmentasi atau pluralisasi, sering juga dinamakan diferensiasi. Setiap segmen dari masyarakat harus berhubungan dengan segmen-segmen lain untuk mempertahankan dan mengembangkan hidupnya. Masyarakat modern dapat tetap terintegrasi dalam pola interpendensi, bahkan multidependensi.
    Perkembangan kehidupan social budaya pun terus berkembang sehingga lokalitas kebudayaan dalam masyarakat kini menjadi tidak relevan lagi karena pada masyarakat modern Manusia cenderung mengadaptasi berbagai kebudayaan, mengambil sedikit dari berbagai keragaman budaya yang ada, yang dirasa cocok buat dirinya, tanpa harus mengalami kesulitan untuk bertahan dalam kehidupan. Oleh karena itu kehidupan sosial budaya pada masyarakat modern menarik untuk dibahas dalam makalah ini, sebagai bahan referensi apakah efek modernisasi membawa dampak positiv bagi kehidupan masyarakat atau menimbulkan efek negatif.

     
  2. RUMUSAN MASALAH
    1. Apa pengertian dari masyarakat modern?
    2. Apakah ciri-cir dari masyarakat modern?
    3. Apa aspek-aspek dalam masyarakat yang selama ini menjadi objek dari modernisasi?

     
  3. TUJUAN PENULISAN
    1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan masyarakat modern.
    2. Mengetahui factor apa sajakah yang mendorong perubahan masyarakat menajadi masyarakat modern.
    3. Mengetahui bagaimana kehidupan social pada masyarakat modern.
    4. Mengetahui bagaiamana kebudayaan pada masyarakat modern.

 
BAB II
PEMBAHASAN

 
 
  1. Pengertian masyarakat modern
    Kata Modern berasal dari bahasa latin " Modo" = cara dan " Ernus" = masa kini yang berate cara masa kini. Sedangkan Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah system semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah komunitas yang interdependen (saling tergantung). Istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan. Jadi Masyarakat modern adalah masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban masa kini. Umumnya masyarakat modern tinggal di perkotaan, disebut masyarakat kota. Namun tidak semua masyarakat kota dapat disebut masyarakat modern, sebab ada orang kota yang tidak memiliki orientasi ke masa kini, misalnya gelandangan, pengemis, dan lain-lain.
  2. Ciri-ciri masyarakat modern
    1. Netralitas efektif yaitu bersikap netral, bahkan dapat menuju sikap tidak memperhatikan orang lain dan lingkungan
    2. Orientasi diri yaitu lebih mengutamakan kepentingan diri sendiri.
    3. Universalisme yaitu menerima segala sesuatu dengan obyektif.
    4. Prestasi yaitu masyarakatnya suka mengejar prestasi.
    5. Spesifitas yaitu berterus terang dalam mengungkapkan segala sesuatu.
    1. Menerima hal-hal baru.
    2. Menyatakan pendapat baik tentang lingkungannya sendiri maupun luar.
    3. Menghargai waktu.
    4. Memiliki perencanaan dan pengorganisasian.
    5. Percaya diri
    6. Perhitungan
    7. Menghargai harkat hidup orang lain
    8. Lebih percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
    9. Menjunjung tinggi suatu sikap dimana imbalan sesuai dengan prestasi yang diberikan.
    1. Hubungan antar manusia terutama didasarkan atas kepentingan-kepentingan pribadi.
    2. Hubungan dengan masyarakat lain dilakukan secara terbuka dengan suasana yang saling memepengaruhi
    3. Kepercayaan yang kuat akan Ilmu Pengetahuan Teknologi sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
    4. Masyarakatnya tergolong ke dalam macam-macam profesiyang dapat dipelajari dan ditingkatkan dalam lembaga pendidikan, keterampilan dan kejuruan
    5. Tingkat pendidikan formal pada umumnya tinggi dan merata.
    6. Hukum yang berlaku adalah hukum tertulis yang sangat kompleks
    7. Ekonomi hampir seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasarkanatas penggunaan uangdan alat-alat pembayaran lain.
  3. Kehidupan sosial budaya pada masyarakat modern
    Masyarakat modern sangat identik dengan masyarakat perkotaan, karena secara tidak langsung gaya hidup masyarakat perkotaan merupakan pencerminan dari masyarakat modern. Tidak perlu diragukan lagi bahwa masyarakat modern peradabannya lebih maju daripada masyarakat tradisional, akan tetapi dalam segi kehidupan sosial budayanya masyarakat modern tidak seperti masyarakat tradisional atau disini identik disebut dengan masyarakat desa yang masih mempertahankan nilai-nilai adat didalam kehidupannya dan masih menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupannya. Sebelum kiita membahas tentang bagaimana kehidupan sosial budaya dalam masyarakat modern perlu diketahui sebenarnya hal-hal/ aspek apa saja yang merupakan objek dari modernisasi, aspek-aspek tersebut adalah :
    1. Peralatan dan perlengkapan hidup mencakup pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan transportasi. Sebagai contoh, pada zaman nenek moyang kita memasak makanan dengan cara membakarnya, sekarang di zaman modern memasak makanan menggunakan alat modern seperti oven atau membeli makanan yang diawetkan.
    2. Mata pencaharian dan sistem ekonomi meliputi pertanian, peternakan, dan sistem produksi. Sebagai contoh, kaum laki-laki bekerja dengan cara berburu atau pekerjaan lainnya, sedangkan kaum perempuan tinggal di rumah mengurus rumah tangga dan mengasuh anak. Sekarang kaum perempuan dapat juga bekerja dan mata pencaharian untuk kaum laki-laki tidak hanya berburu saja, tetapi sudah beragam jenisnya.
    3. Sistem kemasyarakatan mencakup sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, dan sistem perkawinan. Sebagai contohnya, pada masa kehidupan belum begitu kompleks orang-orang yang ada ikatan darah atau keluarga selalu hidup bersama dalam satu rumah. Saat ini ikatan masyarakat tidak hanya berdasarkan hubungan kekerabatan, tetapi juga karena profesi, dan hobi yang sama seperti ikatan motor gede (MOGE), orari (radio amatir).
    4. Bahasa dahulu disampaikan secara lisan. Sekarang bahasa dapat disampaikan melalui beragam media, seperti tulisan, sandi, dan sebagainya.
    5. Kesenian mencakup seni rupa, seni suara, dan seni tari. Sebagai contoh, orang Jawa menganggap bahwa sebuah rumah yang indah jika bernuansa gelap, sekarang masyarakat Jawa banyak menyukai rumah yang bernuansa terang ataupun pastel.
    6. Sistem pengetahuan berkaitan dengan teknologi. Dahulu kala sistem pengetahuan hanya berpedoman pada alam atau peristiwa alam. Sekarang ini sistem pengetahuan terus berkembang seiring berkembangnya teknologi.
    7. Religi atau sistem kepercayaan dahulu kala berwujud sistem keyakinan dan gagasan tentang dewa, roh halus, dan sebagainya. Oleh karena itu, segala kegiatan manusia dikaitkan dengan kepercayaan berdasarkan getaran jiwa. Namun, sekarang aktivitas manusia banyak yang dikaitkan dengan akal dan logika.

    jika dilihat dari aspek-aspek tersebut diatas dan realitas yang ada pada masyarakat modern, maka dapat disimpulkan bahwa kehidupan sosial budaya pada masyarakat modern adalah :
    1. Peralatan
      dan perlengkapan hidup mencakup pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan transportasi modern berbeda dengan masyarakat tradisional sebagai contoh dalam hal transportasi masyarakat modern menggunakan mobil pribadi untuk pergi kesuatu tempat agar cepat sampai tujuan berbeda dengan apa yang dilakukan oleh masyarakat tradisional yang masih menggunakan alat-alat sederhana seperti halnya Andong (kereta kuda), secara tidak langsung menggunakan kereta kuda tersebut mempererat hubungan manusia satu dengan yang lain karena antar penumpang terjadi suatu interaksi berbeda halnya dengan menggunakan mobil pribadi.
    2. Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat modern bermata pencaharian sebagai pegawai kantor/ buruh pabrik karena pada dasarnya masyarakat modern sebagian besar kemajuannya pada bidang industri berbeda dengan masyarakat tradional yang sebagian bermata pencaharian sebagai petani perbedaan juga muncul pada adanya pembagian kerja, pada masyarakat modern pembagian kerja didasarkan pada keahliannya sedangkan pada masyarakat tradisional hanya didasarkan pada gender saja.
    3. Hubungan antar manusia dalam masyarakat modern didasarkan atas kepentingan-kepentingan pribadi sehingga dalam masyarakat tersebut jarang sekali terjadi interaksi sosial antara orang yang satu dengan orang yang lain karena manusia dalam masyarakat modern berpikiran kepentingan pribadi diatas kepentingan lainnya, sehingga mereka melakukan cara untuk memenuhi kepentingannya walaupun dengan cara mereka untuk saling menjatuhkan.
    4. Kepercayaan yang kuat dari masyarakat modern akan Ilmu Pengetahuan Teknologi sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tidak dapat dipungkiri bahwa memang ilmu pengetahuan dan teknologi sangat bermanfaat dalam kehidupan masyarakat namun kemajuan yang dicapai dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi juga mendatangkan efek negatif. Masyarakat modern men-dewa-dewakan teknologi dan ilmu pengetahuan dan beranggapan bahwa tidak ada yang tidak mungkin didunia ini, bahkan sebagian dari masyarakat modern beranggapan bahwa Tuhan itu tidak ada karena tidak dapat dibuktikan keadaannya dengan ilmu pengetahuan.
    5. Tingkat pendidikan formal pada umumnya tinggi dan merata. Hal tersebut terjadi karena dalam masyarakat modern persaingan dalam dunia kerja sangatlah ketat sehingga individu dalam masyarakat modern dituntut untuk mempunyai pendidikan yang tinggi agar dapat bersaing. Masyarakat modern sangat menghargai adanya prestasi berbeda dengan masyarakat desa yang menghargai adanya keturunan maupun jasa-jasa dari orang tuanya.
    6. Ekonomi hampir seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasarkan atas penggunaan uangdan alat-alat pembayaran lain. Transaksi jual beli dalam masyarakat modern kini sudah tidak ada lagi yang menggunakan barter (barang dengan barang) karena tidak lagi dinilai efisien dan sulit sekali diterapkan.
    7. Pada masyarakat modern menyukai sesuatu yang instan dan cepat karena menurut mereka waktu sangat sayang jika dibuang untuk sesuatu yang tidak berguna. Akan tetapi secara tidak langsung sikap instan tersebut malah menimbulkan berbagai problema salah satunya dalam bidang kesehatan gaya hidup yang sedemikian rupa membuat masyarakat modern rentan terkena penyakit. Bahkan jika dibandingkan usia hidup masyarakat tradisional lebih lama daripada masyarakat modern.
    8. Pada masyarat modern kebudayaannya merupakan campuran dari berbagai kebudayaan yang ada karena masyarakat modern sifatnya terbuka akan tetapi sifat terbuka tersebut secara tidak langsung memberikan efek negatif karena membuat masyarakat modern menjadi kehilangan identitas kebudayaannya tidak seperti kebudayaan adat pada masyarakat tradisional yang mempunyai sifat tertutup akan akan tetapi dengan apa yang dilakukan oleh masyarakat tradisional sangat tersebut sangat bagus karena dengan begitu masyarakat tradisional menjaga kelestarian dari kebudayaannya dari kepunahan dan dari pengaruh kebudayaan lain sehingga identitas mereka tidak hilang,

 
  1. Dampak positif dan negatif dari modernisasi
    Modernisasi dalam kehidupan masyarakat membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan. Setiap sesuatu hal pasti ada dampaknya, tidak terkecuali dengan modernisasi. Dalam makalah ini tidak akan dijelaskan secara mendetail apa dampak positiv dari modernisasi tetapi akan ditekankan pada dampak negatif dari modernisasi, karena pada dasarnya dampak positiv dari modernisasi adalah meningkatnya kesejahteraan hidup masyarakat.
    Sedangkan dampak-dampak negatif dari modernisasi antara lain:
    1. Penyalahgunaan media teknologi sebagai sarana pencarian hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan. Sebagai contoh sarana internet sekarang ini digunakan sebagai sarana untuk mencari content content yang berbau pornografi.
    2. Timbulnya praktek-peraktek curang dalam dunia kerja seperti korupsi, kolusi dan nepotisme. Hal tersebut dikarenakan modernisasi menuntut orang untuk memenuhi kepentingan pribadinya atau lebih tepatnya egois.
    3. Sekularisasi adalah sebuah proses pemisahan institusi-institusi dan simbol-simbol politis dari initusi-institusi dan simbol-simbol religius. Kebijakan-kebijakan Negara yang mengatur sebuah masyarakat tidak lagi didasarkan pada norma-norma agama, melainkan pada asas-asas non-religius, seperti: etika dan pragmatisme politik. Sekularisasi dapat mendorong pada ekstrem atau ekses, yakni suatu sikap berlebih-lebihan untuk menyingkirkan segala alasan, motif atau dimensi religius sebagai omong kosong. Pandangan-pandangan seperti ateisme, materialisme dan saintisme merupakan berbagai aspek dalam sekularisme. Sekularisme dalam arti ini bukanlah sebuah proses sosial-epistemologis, melainkan sebuah ideologi dengan kesempitan berpikir yang tidak dapat mentoleransi eksistensi agama di dalam masyarakat majemuk. Jika agama menghasilkan fundamentalisme religius, proses sekularisasi juga dapat menghasilkan suatu fundamentalisme tertentu, yakni fundamentalisme profane.
    4. Liberalisme adalah ideologi modern, karena ia muncul bersamaan dengan modernisasi. Orang berkehidupan modern beranggapan bahwa ekonomi tidak dapat tumbuh jika terus diintervensi Negara, maka modernisasi sejak awal mendukung ekonomi pasar bebas. Liberalisme ekonomi mengandung bahaya tertentu, yaitu intoleransi terhadap mereka yang dimarginalisasikan secara ekonomis oleh mekanisme pasar bebas itu. Namun liberalisme yang berkaitan dengan pendirian intelektual dan sikap-sikap politis justru membantu sebuah masyarakat untuk toleran terhadap kemajemukan.
    5. Pluralisme adalah sebuah pandangan yang beroperasi di dalam kebudayaan dalam bentuk sikap-sikap yang menerima kemajemukan orientasi-orientasi nilai di dalam masyarakat modern. Dasar pluralisme adalah the fact of plurality, yakni suatu kenyataan bahwa jika sebuah masyarakat mengalami modernisasi, masyarakat itu mengalami pluralisasi nilai di dalam dirinya. Pluralitas tidak serta merta memunculkan pluralisme, karena tidak semua orang setuju pluralitas. Kaum konservatif dan rmonatis, misalnya, akan meratapi pluralitas sebagai sindrom disintegrasi sosial dan moral. Namun ada kelompok-kelompok yang menerima pluralitas sebagai kenyataan hidup bersama dan mencoba hidup bersama secara toleran. Kelompok-kelompok ini bisa berasal dari kalangan agama, cendikia, politikus atau budayawan.

PENUTUP

 
  1. KESIMPULAN
    Modernisasi merupakan suatu pilihan hidup yang tidak bisa lagi dihindari oleh semua lapisan masyarakat karena seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan maka semakin banyak juga penemuan-penemuan baru yang diciptakan guna untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. Seperti yang telah disebutkan dalam makalah tentang bagaimana kehidupan sosial budaya, dampak dari modernisasi maka alangkah baiknya jika modernisasi juga dilandasi dengan nilai-nilai atau norma-norma yang ada dalam masyarakat seperti norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, norma hukum agar kedepannya nanti tujuan dari modernisasi yaitu meningkatnya kesejahteraan masyarakat dapat tercapai tanpa membuang sesuatu yang bernilai yang diwariskan dari nenek moyang (adat istiadat) agar kita sebagai manusia tidak kehilangan identitasnya sebagai manusia yang berbudaya.

     
  2. SARAN
    Demikianlah makalah tentang kehidupan sosial budaya pada masyarakat modern. Semoga makalah ini dapat menjadi manfaat bagi para pembaca. Saya sebagai penulis makalah ini menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Kritik dan saran sangat saya harapkan demi kemajuan bersama. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA



 Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers

http://shindohjourney.wordpress.com/seputar-kuliah



 

 

4 comments: